Narrative Script
Opening
Host : Akuntan
publik adalah salah satu profesi yang bergerak di bidang akuntansi, yang
tentunya telah mendapat ijin dari Menteri Keuangan. Etika yangharus dimiliki
seorang akuntan publik adalah independensi, integritas dan juga objektifitas.
Namun kenyataannya di lapangan masih banyak terjadi penyelewengan. Berikut
penelusuran tim Edutase Investigasi.
Auditor 1
Reporter : Selamat
pagi Bu..
Auditor 1 : Selamat
pagi, ada yang bisa saya bantu ?
Reporter : Begini
Bu, saya ingin menggunakan jasa Ibu untuk mengaudit laporan keuangan di perusahaan saya.
Auditor 1 : Oo..
bisa Bu. Perusahaan Ibu bergerak di bidang apa ya ?
Reporter : Di
bidang garment Bu..
Auditor 1
: Ya
ya yaa..
Reporter : Tapi
begini Bu, sebenarnya ada suatu masalah. Beberapa waktu yanglalu laporan
keuangan perusahaan saya sudah diaudit, tapi opini yang dikeluarkan itu “tidak
wajar”, saya ingin Ibu mengaudit ulang, kemudian memberi opini “wajar”. Apa bisa Bu ?
Auditor 1 : Aduh,
resikonya besar Bu.. Saya tidak berani mengambil resiko itu, bisa-bisa ijin saya dicabut nanti.
Reporter : Tolong
lah Bu.. Saya benar-benar membutuhkan bantuan Ibu..
Auditor 1 : Maaf..
Resikonya itu besar sekali Bu.. Bisa ditutup KAP ini kalau ketahuan, ijin saya juga dicabut, tidak ada lagi klien
yang mau menggunakan jasa kami.
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang) Tolong diusahakan Bu..
Auditor 1 : Saya
sungguh tidak bisa Bu, resikonya terlalu besar.
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang lagi) Saya mohon Bu..
Auditor 1 : Saya
tidak berani Bu..
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang lagi) Mohon dipertimbangkan lagi Bu..
Auditor 1 : (mengambil
3 buah amplop di meja dengan wajah was-was) Baiklah, akan saya usahakan Bu. Kapan saya bisa ke kantor Ibu
untuk mulai mengaudit ?
Reporter : Dalam
waktu dekat ini Bu, nanti saya akan menghubungi Ibu lebih lanjut.
Auditor 1 : Baiklah
kalau begitu.
Reporter : Kalau
begitu saya pamit Bu, terimakasih atas kerjasamanya. Selamat pagi.
Auditor 1 : (berjabat
tangan) Selamat pagi.
Middle 1
Host : Tidak
semua akuntan melakukan suatu penyelewengan, masih ada akuntan public yang
berpegang pada etika indepensi, integritas, dan juga objektifitas. Berikut
liputannya.
Auditor 2
Reporter : Selamat
pagi, Bu..
Auditor 2 : Selamat
pagi. Silahkan duduk. Maaf dengan Ibu siapa ?
Reporter : Ibu
Anggi.
Auditor 2 : baik..
ada yang bisa saya bantu Ibu Anggi ?
Reporter : Begini
Bu, saya ingin menggunakan jasa Ibu untuk mengaudit laporan perusahaan di
perusahaan saya.
Auditor 2 : Bisa,
Bu.. Perusahaan Ibu bergerak di bidang apa ?
Reporter : Di
bidang garment, Bu.. memproduksi pakaian anak-anak.
Auditor 2
: Kalau
boleh tahu sudah berapa lama Bu perusahaan ini berdiri ?
Reporter : Kurang
lebih 10 tahun, Bu..
Auditor : Berarti
sudah go public ya, Bu ?
Reporter : Iya..
Begini Bu, sebenarnya ada suatu masalah. Beberapa waktu lalu laporan keuangan
perusahaan kami sudah diaudit, tapi opini yang dikeluarkan “tidak wajar”. Kalau
saya minta tolong Ibu untuk mengaudit ulang lalu memberi opini “wajar”
bagaimana Bu ? Apa bisa diusahakan ?
Auditor 2 : Begini
Ibu Anggi, kalau untuk mengaudit kembali laporan keuangan perusahaan Ibu, saya
bersedia. Tapi kalau untuk memberi opini “wajar” padahal data yang ada tidak
menggambarkan keadaan yang demikian, saya tidak bisa. Saya selalu mengeluarkan
opini sesuai dengan fakta yang ada.
Reporter : Saya
minta tolong Bu..
Auditor 2 : Sekali
lagi saya minta maaf Bu, terlalu besar resikonya. Nanti ijin saya bisa dicabut,
saya dipecat, lalu mau makan apa keluarga saya ? Saya tidak bisa Bu..
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang) Tolong diusahakan Bu.. Demi perusahaan saya.
Auditor 2 : Aduh..
Saya tidak bisa Bu. Besar sekali resiko yang harus saya tanggung Bu. Saya tidak
mau berdosa kepada Tuhan.
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang lagi) Mohon dipertimbangkan lagi Bu.
Auditor 2 : Bu
Anggi, saya benar-benar tidak bisa Bu. Mungkin pemberian Ibu ini lebih dari 5x
gaji saya. Tapi saya tidak bisa Bu, maaf..
Reporter : (mengeluarkan
amplop berisi uang lagi) Saya tambah deh, Bu. Gimana ?
Auditor 2 : Bukan
masalah kurang tidaknya Bu, saya memang tidak bisa, maaf Bu..
Reporter : Itu
isinya banyak lho Bu, coba saja dilihat dulu.
Auditor 2 : Tidak
Bu, terimakasih. Saya tidak dapat membantu Anda.
Reporter : Yaudahlah
Bu, kalau begitu saya pamit saja. Permisi Bu, selamat pagi.
Auditor 2 : Baik,
selamat pagi, sekali lagi saya mohon maaf Bu.
Middle 2
Host : Lantas,
bagaimana tanggapan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengenai penyelewengan
yang ada ? Berikut liputannya.
Pakar
Pakar : Jadi,
menurut saya, penyelewengan-penyelewengan yang terjadi saat ini banyak sekali
faktor penyebabnya, salah satunya adalah lemahnya hukum di Indonesia. Padahal,
seharusnya seorang akuntan publik itu harus bersifat independen, tidak memihak
pada pihak manapun. Selain itu dia juga harus objektif, ketika melaporkan hasil
auditnya harus dilaporkan apa adanya, tidak direkayasa.
Penyelewengan yang
dilakukan seorang akuntan publik akan memberi dampak negative baik bagi dirinya
sendiri maupun pihak yang lainnya. Salah satunya adalah KAP yang telah
didirikan, ijinnya akan dicabut oleh Menteri Keuangan. Selain itu, kepercayaan
masyarakat akan semakin berkurang karena adanya penyelewengan yang dilakukan
oleh akuntan publik itu sendiri.
Penyelewengan bisa
dicegah sejak dini. Ketika seorang calon akuntan publik masih menempuh
pendidikan. Jadi pada saat itu harus ditekankan kuat-kuat bahwa etika seorang
akuntan publik itu sangat penting, jangan sampai terjual hanya untuk suatu
kepentingan saja.
Closing
Host : Ada banyak kesempatan untuk melakukan
sebuah penyelewengan, tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Sekian
investigasi dari kami. Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment